apakah kau pernah merasa semua
yang telah kau dapatkan terbuang percuma
dan seakan semuanya menghilang sia-sia
hidup adalah tak seprti yang pernah
kita bayangkan dan kita impikan
terkadang ada indah dan juga menyakitkan
Sebuah lirik yang diambil dari lagu Andra &The Backbone. Sudah tak asing kan? Ada beberapa hal yang terlewati begitu saja di hidup ini tanpa berhasil kita maknai. Saya mengajak kalian membaca catatan yang satu ini!
Saat bangun dipagi hari, apakah yang kalian inginkan? Tentu saja kita berharap agar urusan hari ini lancar, tidak ada massalah ataaupun kendala yang bisa menghambat urusan kita. Intinya hari ini kita ingin bahagia!
Yang sering jadi pertanyaan, bagaimana bisa?
Jika bahagia dan sedih adalah sebuah pilihan, bisakah kita memilih untuk selalu bahagia?
Jawabannya sederhana.
Jika yang akan saya tulis 'bisa', lalu bagaimana cara kita menyikapinya? Bukankah masalah setiap hari yang membuat gundah dihati kita selalu ada?
Betul memang. Jika kita ingin bahagia namun menemukan hal-hal yang menyedihkan, ingatlah bahwa kesedihan yang Allah berikan kepada kita pasti ada hikmah didalamnya..
Menjadikan hidup indah dan bahagia itu cukup sederhana. Bersyukur ketika mendapat anugrah, bersabar saat mendapat musibah, dan jangan lupa teteap berprasangka baik terhadapNya. Karena Allah selalu memberikan yang terbaik buat kita. Asal kita memenuhi hak-Nya. Dan kita merasa bahwa yang diberikan kepada kita adalah yang terbaik, insya Allah kebahagiaan akan menyelimuti kita meskipun musibah sedang menimpa kita.
Banyak hal besar yang ditemukan sederhana. Seperti juga kebahagiaan dan keindahan. Ia sederhana, simple.
Sederhanalah dalam menjalani hidup
Sederhanalah dalam mendapatkan kebahagiaan
Sabtu, 12 Maret 2016
Jumat, 26 Februari 2016
Mimpi
Mimpi…
Setiap orang pasti punya mimpi. Aku,
kamu, mereka pasti punya tujuan dan mimpi masing-masing dalam hidup. Sayangnya
tidak semua orang meyakini lalu kemudian meneruskan mimpi-mimpi tersebut.
Kenapa? Mungkin mereka terlalu disibukan dengan kebutuhan. Yaa.. ini hanya
sebatas pandangan saya saja. Mereka terlalu sibuk dengan kebutuhan hidupnya.
Mereka mencari cara bagaimana melengkapi hidupnya agar bisa bersanding dan
bahkan bersaing dalam lingkungannya. Sampai akhirnya mereka lupa, apa yang
mereka cita-citakan, apa yang mereka mimpikan.
Kata cita-cita inilah yang paling sering
kita dengar dan ditanyakan sewaktu kita sekolah dulu. Miris, semua hanya
tinggal kata-kata. Setelah kita lulus, kemudian menanggalkan baju seragam
sekolah kita, kita akan dihadapkan pada dunia luar. Dan pada kenyataannya
manusialah yang sering dikendalikan oleh dunia. Semua terjadi karena apa yang
kita tujukan berbanding terbalik dengan apa yang kita lakukan.
Menurut saya, kesalahan yang paling
simple adalah melewatkan apa yang menjadi dasar tujuan kita. Dan dasar sebuah
tujuan adalah sebuah cita-cita atau juga mimpi. Perlu digaris bawahi bahwa
cita-cita Anda, mimpi Anda tidaklah mesti diraih dengan meniti ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Ketika Anda bercita-cita menjadi dokter namun
karena dengan keadaan ekonomi Anda yang mungkin harus dibagi dengan
saudara-saudara Anda, Anda tidak usah memaksakan diri melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi. Berilah perhatian lebih ketika orang tua Anda sakit,
bantulah orang-orang disekitar Anda dengan kemampuan Anda. Percayalah sekecil
apapun kebaikan yang Anda berikan kepada mereka, Allah akan membalasnya dengan
memuliakan Anda, menyejahterakan Anda, dan untuk hal-hal baik pada kehidupan
Anda.
Begitu juga ketika Anda bercita-cita
menjadi guru, namun Anda tidak punya kemampuan untuk melanjutkan sekolah Anda,
Anda bisa mengajarkan apa yang selama ini Anda dapat kepada orang-orang yang
lebih rendah pendidikannya dari Anda.
Dari sini kita belajar sebuah posisi,
pangkat, jabatan tidak mesti harus diraih dengan pendidikan formal yang lebih
tinggi. Jika Anda punya keyakinan, maka percayalah terhadap Allah Yang Maha
Esa, percayalah dengan janjiNya bahwa segala sesuatu aka nada balasannya,
sekecil apapun kebaikan yang Anda bagi aka nada imbalannya.
Terimakasih telah membaca tulisan saya.
Saya memang bukan penulis yang terkenal, tapi dari sini Anda mengenal saya. Dan
sayapun akan melanjutkan mimpi saya, karena saya yakin dengan diri saya,
kemampuan saya, dan saya punya tekad untuk mewujudkannya.
Sebuah arti PISAH
Pisah atau perpisahan hampir setiap orang akan mengalaminya.
Ini bahkan menjadi momok terbesar gejolak hati antara situasi ataupun kondisi.
Dan seringkali waktu yang disalahkan.
Banyak sisi positif atau bahkan negative yang disebabkan karena
perpisahan itu sendiri. Ada diantara kita yang palah putus asa, bahkan sampai
ingin mengakhiri hidupnya hanya karena sebuah perpisahan. Generasi macam apa
ini? Bukankah kita berjalan untuk masing-masing tujuan. Atau memang mereka
sudah tidak punya tujuan lain? Dimanakah kepribadian mereka, dimana letak iman
yang mereka yakini bahwasanya kita hidup hanyalah semata-mata untuk
menyembahNya dan hanya kepadaNya lah kita kembali? Dimana ajaran agama yang
sudah mereka dapat? Dimana seharusnya mereka menempatkan sebuah hati?
Sama seperti kalian, ketika menghadapi sebuah perpisahan saya
sendiri merasa sangat sakit. Sakit yang sangat luar biasa. Entah kenapa, ada
beberapa waktu yang seolah tidak ingin aku lewati. Tapi sekali lagi, kita
berjalan pada masing-masing arah. Akan ada saatnya dimana semua harus pergi.
Seharusnya dari sebuah perpisahan kita bisa mengambil makna
bahwa kita hidup berdasarkan arah dan tujuan masing-masing. Hargailah sebuah
keputusan, sebuah perpisahan, dan jangan pernah salahkan waktu. Selanjutnya
berjuanglah untuk hidupmu. Kita tinggal di bumi yang sama, kita menginjak kaki
sama-sama ditanah, dan kita beratapkan langit yang sama pula. Jadi jangan
pernah takut terhadap perpisahan. Dan berjuanglah kembali untuk tahu hidup yang
lebih berarti.
Sepenting apakah cita-citamu?
Disela-sela kesibukanku dalam bekerja aku sempat menanyakan
kepada beberapa teman dekatku tentang apa si sebuah arti cita-cita buat kamu?
Cita-cita adalah sebuah pertanyaan yang sering kali
ditanyakan sewaktu kita kecil dulu. Dari sini para orangtua atau guru
mengenalkan kita pada salah satu bagian dari kehidupan kita. Dimana mulai terbentuklah
sebuah tujuan hidup. Meski bukan satu-satunya tapi bagian ini agaknya cukuplah
penting terutama untuk proses perkembangan anak. Mereka akan lebih terobsesi
dan dengan ini diharapkan memacu pada hal-hal positif di dalam pembentukan
karakter mereka sendiri.
Namun selang berganti waktu dan tumbuh menjadi besar mereka
hampir lupa akan semua apa yang pernah mereka impikan atau cita-citakan. Hampir
setiap orang yang kutanyai tidak terbesit sedikitpun bayangan mereka tentang
sebuah cita-cita. Bahkan sebagiannya mereka lupa akan apa yang dicita-citakan.
Ada juga yang sebagian menyatakan bingung mau di bawa kemana selanjutnya.
Buat aku sendiri cita-cita adalah sebuah motivasi hidup.
Motivasi untuk membangun kita menuju tujuan yang terarah dan lebih jelas. Meski
cita-cita bukan lah tujuan utama pada sisi kehidupan, namun agaknya bagian ini
cukup penting juga terutama untuk proses pembentukan karakter pribadi yang
lebih unggul. Tinggal kitanya yang menentukan akan sepenting apakah bagian itu
di banding bagian yang lainnya?
Jadi cita-cita itu ya ngga mesti kita wujudin menjadi
sesuatu yang mutlak. Karena pada dasarnya “Apa-apa yang menurut kita baik, belum
tentu baik menurut Allah, dan apa-apa yang menurut kita tidak baik belum tentu
tidak baik bagi Allah. Manusia tidak punya pengetahuan tentangnya. Tapi Allah
maha tahu segalanya.”. Dan percayalah, seberapapun indahnya mimpi kita jauh
lebih indah rencana Allah untuk kita. Meski begitu kita tidak boleh pesimis,
karena semua hal baik yang kita kerjakan tidak akan sia-sia, dan karena Allah
itu ngga pernah tidur.
So? Sampai mana cita-citamu bakal kamu wujudin?
To Live is a Great Adventure
Hidup itu petualangan besar.
Seperti itu lah kata yang
berhasil terkuak dari lembaran tulisan ini
.
Aku, bungsu dari 4bersaudara yang memiliki cita-cita menjadi
penulis. Aku selalu berusaha menuliskan setiap kejadian menjadi sebuah
episode-episode kecil yang kelak kan membawaku pada mimpi dan sebuah harapan
yang nyata. Yang tidak sekedar hanya menjadi buku kusam yang berdebu, tapi ia
akan bercerita pada semua orang, bahwa pemiliknya adalah sang petualang yang
hebat.
Okkeh, jikapun mimpi ini terlalu tinggi, setidaknya ia bisa bercerita
pada anak-anakku kelak tentang seperti apa sosok petualang di balik cerita ini.
Aku, menyebutku sebagai petualang yang hebat, bukan karena
semata-mata aku sudah berhasil menaklukkan tingginya gunung, melewati derasnya
ombak di laut, atau berkeliling dunia dengan kapal kayunya seperti di film-film
itu. Aku tidak sehebat itu. Aku hanyalah manusia biasa, sosok perempuan yang
hanya berusaha menjadi diri sendiri.
Yaa.. menjadi diri sendiri adalah hal terpenting buat hidup
ini. Aku bebas melakukan apa yang aku mau, apa yang memang benar-benar aku
bisa, dan aku bahkan tidak segan untuk mengatakan kalah atas dasar
ketidakmampuanku. Aku selalu berusaha menjadi diri sendiri atas apa adanya aku.
Aku berusaha meyakini diriku sendiri bahwa aku bisa lebih hebat. Keyakinanku
terhadap diri sendiri
adalah power untuk menaklukan kehidupan ini.
Permasalahannya bagaimana kamu bisa menyelesaikan sebuah
masalah, beban, cobaan, hinaan atau hal-hal lainnya yang tidak menutup
kemungkinan bisa menjatuhkan diri kamu sendiri?
Simple saja.
Jangan jadikan masalah menjadi sebuah masalah.
Pada dasarnya kita hidup secara social, berkelompok, jadi tidak mungkin bila
setiap episode tidak disertai dengan lika-liku kehidupan.
Selamat berpetualang !!!
Langganan:
Postingan (Atom)