Mimpi…
Setiap orang pasti punya mimpi. Aku,
kamu, mereka pasti punya tujuan dan mimpi masing-masing dalam hidup. Sayangnya
tidak semua orang meyakini lalu kemudian meneruskan mimpi-mimpi tersebut.
Kenapa? Mungkin mereka terlalu disibukan dengan kebutuhan. Yaa.. ini hanya
sebatas pandangan saya saja. Mereka terlalu sibuk dengan kebutuhan hidupnya.
Mereka mencari cara bagaimana melengkapi hidupnya agar bisa bersanding dan
bahkan bersaing dalam lingkungannya. Sampai akhirnya mereka lupa, apa yang
mereka cita-citakan, apa yang mereka mimpikan.
Kata cita-cita inilah yang paling sering
kita dengar dan ditanyakan sewaktu kita sekolah dulu. Miris, semua hanya
tinggal kata-kata. Setelah kita lulus, kemudian menanggalkan baju seragam
sekolah kita, kita akan dihadapkan pada dunia luar. Dan pada kenyataannya
manusialah yang sering dikendalikan oleh dunia. Semua terjadi karena apa yang
kita tujukan berbanding terbalik dengan apa yang kita lakukan.
Menurut saya, kesalahan yang paling
simple adalah melewatkan apa yang menjadi dasar tujuan kita. Dan dasar sebuah
tujuan adalah sebuah cita-cita atau juga mimpi. Perlu digaris bawahi bahwa
cita-cita Anda, mimpi Anda tidaklah mesti diraih dengan meniti ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Ketika Anda bercita-cita menjadi dokter namun
karena dengan keadaan ekonomi Anda yang mungkin harus dibagi dengan
saudara-saudara Anda, Anda tidak usah memaksakan diri melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi. Berilah perhatian lebih ketika orang tua Anda sakit,
bantulah orang-orang disekitar Anda dengan kemampuan Anda. Percayalah sekecil
apapun kebaikan yang Anda berikan kepada mereka, Allah akan membalasnya dengan
memuliakan Anda, menyejahterakan Anda, dan untuk hal-hal baik pada kehidupan
Anda.
Begitu juga ketika Anda bercita-cita
menjadi guru, namun Anda tidak punya kemampuan untuk melanjutkan sekolah Anda,
Anda bisa mengajarkan apa yang selama ini Anda dapat kepada orang-orang yang
lebih rendah pendidikannya dari Anda.
Dari sini kita belajar sebuah posisi,
pangkat, jabatan tidak mesti harus diraih dengan pendidikan formal yang lebih
tinggi. Jika Anda punya keyakinan, maka percayalah terhadap Allah Yang Maha
Esa, percayalah dengan janjiNya bahwa segala sesuatu aka nada balasannya,
sekecil apapun kebaikan yang Anda bagi aka nada imbalannya.
Terimakasih telah membaca tulisan saya.
Saya memang bukan penulis yang terkenal, tapi dari sini Anda mengenal saya. Dan
sayapun akan melanjutkan mimpi saya, karena saya yakin dengan diri saya,
kemampuan saya, dan saya punya tekad untuk mewujudkannya.