Sabtu, 18 April 2015

Bukan dari Apa-Apa

Keluarga.

Apa yang kalian pikirkan tentang sebuah arti dari kata “keluarga”

Dengan adanya sosok ayah, ibu, kakak atau adik yang mengelilingi kehidupanmu.

Seberapa berartikah mereka buatmu

Seberapa pentingkah mereka bagimu?

Pernahkah kamu berfikiran betapa beruntungnya kamu dilahirkan dan dibesarkan ditengah-tengah keluarga seperti ini?

Dan,

Ketika kalian kecil, pernahkah kalian menggambar sosok sebuah keluarga?

Siapa sajakah yang bakal kalian gambar?

Sosok ayah, ibu, kakak, dan diri kita sendiri

Samakah?

Kalau iya, berarti masa kecil anda terselamatkan. Hahaa




Kenalin, aku bungsu dari 4bersaudara. Awal kepikiran buat nulis blog ini karena aku pengin kalian tahu bahwa hidup bukan sebatas hari ini, tapi kita masih punya hari esok, peluang dimana kita bisa wujudin mimpi-mimpi kita.

Keluarga adalah alasan pertama kenapa aku harus terus bangkit dan mengejar apa yang dinamakan cita-cita.

Broken home is a gift.
Adalah hadiah terindah saat aku dilahirkan ke dunia
Hadiah terindah dimana aku adalah pelengkap yang akan menyempurnakan semua
Hadiah terindah dimana aku juga yang menjadi pemicunya
Hadiah terindah dimana aku belum tau arti “sempurna” itu sendiri

Dari sebuah keluarga. Yaa..
Aku bukan terlahir dari keluarga sempurna.
Sosok yang menjadi arti sempurna seperti gambarku sewaktu kecil dulu.

Banyak hal pahit yang harus aku alami. Terlebih ketika aku harus mendengarkan cemoohan orang-orang tentang keluargaku. Hubungan yang tidak pernah stabil antara ayahku dan ibuku, apalah namanya itu.

Dari sini aku sadar bahwa hidup akan terus berjalan. Separah apapun kondisimu. Hidup akan tetap berjalan meskipun kamu diam. Hidup akan tetap berjalan segalau apapun keadaanmu. Dan karna hidup akan tetap berjalan, maka selesaikanlah hidupmu.

Dari sini aku juga belajar jika dulu hidupku berantakan, tentu tidak dengan masa depanku. Perceraian atau perpisahan bukanlah akhir tapi adalah sebuah awal kemandirian hidup. Jika hidup ini keras, janganlah berdoa agar hidup ini mudah tapi berdoalah agar kita sanggup mnjalani hidup itu.

Dari sinilah yang selalu menjadi penyemangat dalam kesungguhanku menggapai mimpi, terus menanamkan sugesti bahwa kesuksesan takan mampu aku genggam tanpa kesungguhan.

Karena Allah mencintaiku lebih dari yang lain, Allah menginginkan aku tumbuh menjadi pribadi yang tangguh yang senantiasa dekat denganNya.

Terimakasih kepada sosok seorang Ibunda, yang telah menemani episode-episode hidupku mulai dari tak bisa apa-apa sampai sekarang ini.
Juga kepada kakak yang telah mendidikku dan mengajarkanku bagaimana menghadapi kerasnya hidup ini.
Serta sosok seorang Ayah. Terimakasih, karena darimu aku bisa hidup menjadi lebih mandiri, tidak untuk tergantung pada Ibu, atau kakak. Darimu juga aku bisa lebih mandiri dan belajar tidak tergantung pada sebuah keadaan.

Terimakasih, Allah !!!

3 komentar:

  1. Keren menginspirasi banget,, salam kenal :)

    BalasHapus
  2. Semangat kak ,pasti Bisa,.
    Aku juga perlu belajar dari kakak nih ...
    he he he

    BalasHapus