Sabtu, 12 Maret 2016

Sederhananya Bahagia Itu

apakah kau pernah merasa semua
yang telah kau dapatkan terbuang percuma
dan seakan semuanya menghilang sia-sia

hidup adalah tak seprti yang pernah
kita bayangkan dan kita impikan
terkadang ada indah dan juga menyakitkan

Sebuah lirik yang diambil dari lagu Andra &The Backbone. Sudah tak asing kan? Ada beberapa hal yang terlewati begitu saja di hidup ini tanpa berhasil kita maknai. Saya mengajak kalian membaca catatan yang satu ini!

Saat bangun dipagi hari, apakah yang kalian inginkan? Tentu saja kita berharap agar urusan hari ini lancar, tidak ada massalah ataaupun kendala yang bisa menghambat urusan kita. Intinya hari ini kita ingin bahagia!

Yang sering jadi pertanyaan, bagaimana bisa?
Jika bahagia dan sedih adalah sebuah pilihan, bisakah kita memilih untuk selalu bahagia?
Jawabannya sederhana.

Jika yang akan saya tulis 'bisa', lalu bagaimana cara kita menyikapinya? Bukankah masalah setiap hari yang membuat gundah dihati kita selalu ada?

Betul memang. Jika kita ingin bahagia namun menemukan hal-hal yang menyedihkan, ingatlah bahwa kesedihan yang Allah berikan kepada kita pasti ada hikmah didalamnya..

Menjadikan hidup indah dan bahagia itu cukup sederhana. Bersyukur ketika mendapat anugrah, bersabar saat mendapat musibah, dan jangan lupa teteap berprasangka baik terhadapNya. Karena Allah selalu memberikan yang terbaik buat kita. Asal kita memenuhi hak-Nya. Dan kita merasa bahwa yang diberikan kepada kita adalah yang terbaik, insya Allah kebahagiaan akan menyelimuti kita meskipun musibah sedang menimpa kita.

Banyak hal besar yang ditemukan sederhana. Seperti juga kebahagiaan dan keindahan. Ia sederhana, simple.

Sederhanalah dalam menjalani hidup
Sederhanalah dalam mendapatkan kebahagiaan

Jumat, 26 Februari 2016

Mimpi

Mimpi…
Setiap orang pasti punya mimpi. Aku, kamu, mereka pasti punya tujuan dan mimpi masing-masing dalam hidup. Sayangnya tidak semua orang meyakini lalu kemudian meneruskan mimpi-mimpi tersebut. Kenapa? Mungkin mereka terlalu disibukan dengan kebutuhan. Yaa.. ini hanya sebatas pandangan saya saja. Mereka terlalu sibuk dengan kebutuhan hidupnya. Mereka mencari cara bagaimana melengkapi hidupnya agar bisa bersanding dan bahkan bersaing dalam lingkungannya. Sampai akhirnya mereka lupa, apa yang mereka cita-citakan, apa yang mereka mimpikan.
Kata cita-cita inilah yang paling sering kita dengar dan ditanyakan sewaktu kita sekolah dulu. Miris, semua hanya tinggal kata-kata. Setelah kita lulus, kemudian menanggalkan baju seragam sekolah kita, kita akan dihadapkan pada dunia luar. Dan pada kenyataannya manusialah yang sering dikendalikan oleh dunia. Semua terjadi karena apa yang kita tujukan berbanding terbalik dengan apa yang kita lakukan.
Menurut saya, kesalahan yang paling simple adalah melewatkan apa yang menjadi dasar tujuan kita. Dan dasar sebuah tujuan adalah sebuah cita-cita atau juga mimpi. Perlu digaris bawahi bahwa cita-cita Anda, mimpi Anda tidaklah mesti diraih dengan meniti ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ketika Anda bercita-cita menjadi dokter namun karena dengan keadaan ekonomi Anda yang mungkin harus dibagi dengan saudara-saudara Anda, Anda tidak usah memaksakan diri melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Berilah perhatian lebih ketika orang tua Anda sakit, bantulah orang-orang disekitar Anda dengan kemampuan Anda. Percayalah sekecil apapun kebaikan yang Anda berikan kepada mereka, Allah akan membalasnya dengan memuliakan Anda, menyejahterakan Anda, dan untuk hal-hal baik pada kehidupan Anda.
Begitu juga ketika Anda bercita-cita menjadi guru, namun Anda tidak punya kemampuan untuk melanjutkan sekolah Anda, Anda bisa mengajarkan apa yang selama ini Anda dapat kepada orang-orang yang lebih rendah pendidikannya dari Anda.
Dari sini kita belajar sebuah posisi, pangkat, jabatan tidak mesti harus diraih dengan pendidikan formal yang lebih tinggi. Jika Anda punya keyakinan, maka percayalah terhadap Allah Yang Maha Esa, percayalah dengan janjiNya bahwa segala sesuatu aka nada balasannya, sekecil apapun kebaikan yang Anda bagi aka nada imbalannya.

Terimakasih telah membaca tulisan saya. Saya memang bukan penulis yang terkenal, tapi dari sini Anda mengenal saya. Dan sayapun akan melanjutkan mimpi saya, karena saya yakin dengan diri saya, kemampuan saya, dan saya punya tekad untuk mewujudkannya.

Sebuah arti PISAH

Pisah atau perpisahan hampir setiap orang akan mengalaminya. Ini bahkan menjadi momok terbesar gejolak hati antara situasi ataupun kondisi. Dan seringkali waktu yang disalahkan.

Banyak sisi positif atau bahkan negative yang disebabkan karena perpisahan itu sendiri. Ada diantara kita yang palah putus asa, bahkan sampai ingin mengakhiri hidupnya hanya karena sebuah perpisahan. Generasi macam apa ini? Bukankah kita berjalan untuk masing-masing tujuan. Atau memang mereka sudah tidak punya tujuan lain? Dimanakah kepribadian mereka, dimana letak iman yang mereka yakini bahwasanya kita hidup hanyalah semata-mata untuk menyembahNya dan hanya kepadaNya lah kita kembali? Dimana ajaran agama yang sudah mereka dapat? Dimana seharusnya mereka menempatkan sebuah hati?

Sama seperti kalian, ketika menghadapi sebuah perpisahan saya sendiri merasa sangat sakit. Sakit yang sangat luar biasa. Entah kenapa, ada beberapa waktu yang seolah tidak ingin aku lewati. Tapi sekali lagi, kita berjalan pada masing-masing arah. Akan ada saatnya dimana semua harus pergi.


Seharusnya dari sebuah perpisahan kita bisa mengambil makna bahwa kita hidup berdasarkan arah dan tujuan masing-masing. Hargailah sebuah keputusan, sebuah perpisahan, dan jangan pernah salahkan waktu. Selanjutnya berjuanglah untuk hidupmu. Kita tinggal di bumi yang sama, kita menginjak kaki sama-sama ditanah, dan kita beratapkan langit yang sama pula. Jadi jangan pernah takut terhadap perpisahan. Dan berjuanglah kembali untuk tahu hidup yang lebih berarti.

Sepenting apakah cita-citamu?

Disela-sela kesibukanku dalam bekerja aku sempat menanyakan kepada beberapa teman dekatku tentang apa si sebuah arti cita-cita buat kamu?

Cita-cita adalah sebuah pertanyaan yang sering kali ditanyakan sewaktu kita kecil dulu. Dari sini para orangtua atau guru mengenalkan kita pada salah satu bagian dari kehidupan kita. Dimana mulai terbentuklah sebuah tujuan hidup. Meski bukan satu-satunya tapi bagian ini agaknya cukuplah penting terutama untuk proses perkembangan anak. Mereka akan lebih terobsesi dan dengan ini diharapkan memacu pada hal-hal positif di dalam pembentukan karakter mereka sendiri.

Namun selang berganti waktu dan tumbuh menjadi besar mereka hampir lupa akan semua apa yang pernah mereka impikan atau cita-citakan. Hampir setiap orang yang kutanyai tidak terbesit sedikitpun bayangan mereka tentang sebuah cita-cita. Bahkan sebagiannya mereka lupa akan apa yang dicita-citakan. Ada juga yang sebagian menyatakan bingung mau di bawa kemana selanjutnya.

Buat aku sendiri cita-cita adalah sebuah motivasi hidup. Motivasi untuk membangun kita menuju tujuan yang terarah dan lebih jelas. Meski cita-cita bukan lah tujuan utama pada sisi kehidupan, namun agaknya bagian ini cukup penting juga terutama untuk proses pembentukan karakter pribadi yang lebih unggul. Tinggal kitanya yang menentukan akan sepenting apakah bagian itu di banding bagian yang lainnya?


Jadi cita-cita itu ya ngga mesti kita wujudin menjadi sesuatu yang mutlak. Karena pada dasarnya “Apa-apa yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut Allah, dan apa-apa yang menurut kita tidak baik belum tentu tidak baik bagi Allah. Manusia tidak punya pengetahuan tentangnya. Tapi Allah maha tahu segalanya.”. Dan percayalah, seberapapun indahnya mimpi kita jauh lebih indah rencana Allah untuk kita. Meski begitu kita tidak boleh pesimis, karena semua hal baik yang kita kerjakan tidak akan sia-sia, dan karena Allah itu ngga pernah tidur.

So? Sampai mana cita-citamu bakal kamu wujudin?

To Live is a Great Adventure

Hidup itu petualangan besar.

 Seperti itu lah kata yang berhasil terkuak dari lembaran tulisan ini
.
Aku, bungsu dari 4bersaudara yang memiliki cita-cita menjadi penulis. Aku selalu berusaha menuliskan setiap kejadian menjadi sebuah episode-episode kecil yang kelak kan membawaku pada mimpi dan sebuah harapan yang nyata. Yang tidak sekedar hanya menjadi buku kusam yang berdebu, tapi ia akan bercerita pada semua orang, bahwa pemiliknya adalah sang petualang yang hebat.

Okkeh, jikapun mimpi ini terlalu tinggi, setidaknya ia bisa bercerita pada anak-anakku kelak tentang seperti apa sosok petualang di balik cerita ini.

Aku, menyebutku sebagai petualang yang hebat, bukan karena semata-mata aku sudah berhasil menaklukkan tingginya gunung, melewati derasnya ombak di laut, atau berkeliling dunia dengan kapal kayunya seperti di film-film itu. Aku tidak sehebat itu. Aku hanyalah manusia biasa, sosok perempuan yang hanya berusaha menjadi diri sendiri.

Yaa.. menjadi diri sendiri adalah hal terpenting buat hidup ini. Aku bebas melakukan apa yang aku mau, apa yang memang benar-benar aku bisa, dan aku bahkan tidak segan untuk mengatakan kalah atas dasar ketidakmampuanku. Aku selalu berusaha menjadi diri sendiri atas apa adanya aku. Aku berusaha meyakini diriku sendiri bahwa aku bisa lebih hebat. Keyakinanku terhadap diri sendiri 
adalah power untuk menaklukan kehidupan ini.

Permasalahannya bagaimana kamu bisa menyelesaikan sebuah masalah, beban, cobaan, hinaan atau hal-hal lainnya yang tidak menutup kemungkinan bisa menjatuhkan diri kamu sendiri?


Simple saja.

Jangan jadikan masalah menjadi sebuah masalah. Pada dasarnya kita hidup secara social, berkelompok, jadi tidak mungkin bila setiap episode tidak disertai dengan lika-liku kehidupan.

Selamat berpetualang !!!

Kamis, 30 April 2015

Hidup itu sederhana

segala kebaikan tak kan terhapus oleh kepahitan
kulapangkan resah jiwa
karna ku percaya kan berujung indah
..

Sebuah lirik lagu yang diambil dari band PADI.
Pasti kalian pernah denger kan?


Ada beberapa hal yang terlewati begitu saja di hidup ini tanpa berhasil kita maknai.


Mari simak catatan yang satu ini..


Saat bangun di pagi hari apakah yang kalian inginkan?
Tentu saja kita berharap agar urusan hari ini lancar, tidak ada masalah ataupun kendala yang bisa menghambat urusan kita. Intinya hari ini kita ingin bahagia!


Pertanyaanya bagaimanakah caranya?
Jika bahagia dan sedih adalah sebuah pilihan bisakah kita memilih selalu bahagia?
Jawabannya sederhana.


Tentu saja bisa.


Lalu bagaimana cara kita menyikapinya? Bukankah masalah setiap hari yang membuat hati kita gundah selalu ada?


Betul memang. Jika kita ingin bahagia namun menemukan hal-hal yang menyedihkan, ingatlah bahwa kesedihan yang Allah berikan kepada kita pasti ada hikmah di dalamnya.
Indah, bahagia, dan sederhana bukan sesuatu yang rumit. Seseorang menginginkan kebahagiaan resepnya cukup sederhana. Anggaplah hidup sebagai karunia. Karena Allah pun telah memberikan yang terbaik buat kita dengan karunia tersebut. Ia lebih tau tentang kita daripada kita sendiri. Seperti firman-Nya
    “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

Menjadikan hidup indah dan bahagia itu cukup sederhana. Bersyukur ketika mendapat anugrah, bersabar saat mendapat musibah, dan jangan lupa berprasangka baik kepada-Nya. Karena Allah selalu memberikan yang terbaik buat kita asal kita memenuhi hak-Nya. Asal kita merasa bahwa yang di berikan kepada kita adalah yang terbaik. Insya Allah kebahagiaan akan menyelimuti kita meskipun musibah sedang menimpa kita.


Berani coba??

Sabtu, 18 April 2015

Bukan dari Apa-Apa

Keluarga.

Apa yang kalian pikirkan tentang sebuah arti dari kata “keluarga”

Dengan adanya sosok ayah, ibu, kakak atau adik yang mengelilingi kehidupanmu.

Seberapa berartikah mereka buatmu

Seberapa pentingkah mereka bagimu?

Pernahkah kamu berfikiran betapa beruntungnya kamu dilahirkan dan dibesarkan ditengah-tengah keluarga seperti ini?

Dan,

Ketika kalian kecil, pernahkah kalian menggambar sosok sebuah keluarga?

Siapa sajakah yang bakal kalian gambar?

Sosok ayah, ibu, kakak, dan diri kita sendiri

Samakah?

Kalau iya, berarti masa kecil anda terselamatkan. Hahaa




Kenalin, aku bungsu dari 4bersaudara. Awal kepikiran buat nulis blog ini karena aku pengin kalian tahu bahwa hidup bukan sebatas hari ini, tapi kita masih punya hari esok, peluang dimana kita bisa wujudin mimpi-mimpi kita.

Keluarga adalah alasan pertama kenapa aku harus terus bangkit dan mengejar apa yang dinamakan cita-cita.

Broken home is a gift.
Adalah hadiah terindah saat aku dilahirkan ke dunia
Hadiah terindah dimana aku adalah pelengkap yang akan menyempurnakan semua
Hadiah terindah dimana aku juga yang menjadi pemicunya
Hadiah terindah dimana aku belum tau arti “sempurna” itu sendiri

Dari sebuah keluarga. Yaa..
Aku bukan terlahir dari keluarga sempurna.
Sosok yang menjadi arti sempurna seperti gambarku sewaktu kecil dulu.

Banyak hal pahit yang harus aku alami. Terlebih ketika aku harus mendengarkan cemoohan orang-orang tentang keluargaku. Hubungan yang tidak pernah stabil antara ayahku dan ibuku, apalah namanya itu.

Dari sini aku sadar bahwa hidup akan terus berjalan. Separah apapun kondisimu. Hidup akan tetap berjalan meskipun kamu diam. Hidup akan tetap berjalan segalau apapun keadaanmu. Dan karna hidup akan tetap berjalan, maka selesaikanlah hidupmu.

Dari sini aku juga belajar jika dulu hidupku berantakan, tentu tidak dengan masa depanku. Perceraian atau perpisahan bukanlah akhir tapi adalah sebuah awal kemandirian hidup. Jika hidup ini keras, janganlah berdoa agar hidup ini mudah tapi berdoalah agar kita sanggup mnjalani hidup itu.

Dari sinilah yang selalu menjadi penyemangat dalam kesungguhanku menggapai mimpi, terus menanamkan sugesti bahwa kesuksesan takan mampu aku genggam tanpa kesungguhan.

Karena Allah mencintaiku lebih dari yang lain, Allah menginginkan aku tumbuh menjadi pribadi yang tangguh yang senantiasa dekat denganNya.

Terimakasih kepada sosok seorang Ibunda, yang telah menemani episode-episode hidupku mulai dari tak bisa apa-apa sampai sekarang ini.
Juga kepada kakak yang telah mendidikku dan mengajarkanku bagaimana menghadapi kerasnya hidup ini.
Serta sosok seorang Ayah. Terimakasih, karena darimu aku bisa hidup menjadi lebih mandiri, tidak untuk tergantung pada Ibu, atau kakak. Darimu juga aku bisa lebih mandiri dan belajar tidak tergantung pada sebuah keadaan.

Terimakasih, Allah !!!